15 June 2014

Aku, Kau dan Kenanganku Bersama Mantan

Aku bekerja di suatu perusahaan ternama yang dimana aku pun mulai dekat dengan seorang pria. Dua bulan kami PDKT, dilanjut dengan penerimaanku menjadi kekasihnya setelah dia menyatakan perasaan yang sama denganku.

Hampir dua tahun kami menjalin hubungan dengan kekasihku. Namun di perjalanan kisah cinta kita timbul konflik di antara kedua keluarga besar kami, yang mana orangtuaku ingin agar aku dan kekasihku segera menikah karna menurut orangtuaku dua tahun waktu yang sudah cukup lama untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain.

Tetapi keluarga kekasihku ingin menunda dua tahun lagi karena kekasihku selain bekerja, dia pun kuliah jurusan teknik industri di salah satu kampus di Jakarta. Sampai akhirnya aku memutuskan hubungan dengan kekasihku atas permintaan orangtuaku, walaupun hatiku berat untuk memutuskan dan mengatakan apa lagi meninggalkan kekasihku.

Tiga bulan sudah aku menyendiri, hatiku seperti mati rasa terhadap pria. Sekalipun banyak teman kerjaku yang menggodaku. Untuk menghilangkan rasa bosan dan sepiku, aku mulai eksis kembali di jejaring sosial yang selama dengan mantan kekasihku aku tutup semua akun jejaring sosial mediaku, karena tak ingin meributkan masalah sepele yang menimbulkan rasa saling cemburu.

Sampai akhirnya aku bertukar nomor telepon dengan salah satu pria yang ku kenal di salah satu jejaring sosial, sebut saja namanya Ifan. Melihat profil dia ternyata dia aktif di salah satu club motor di jakarta.

Suatu hari dia meminta alamat rumahku saat chating, dia ingin bertemu denganku. Keesokan harinya dia mencari alamat rumahku dan dia pun berhasil menemukan rumahku.

Singkat cerita kami memutuskan untuk berhubungan serius menuju pernikahan. Namun di tengah perjalananku dengannya banyak kutemukan keganjalan, kecurigaan, yang negatif padanya, namun aku tak mau menyelidikinya, karena aku percaya padanya.

Suatu hari aku sangat bosan dan jenuh karena dia yang manis aku kenal terasa semakin menjauh, jarang mengapeliku, memujiku, sekedar sms atau menelponku.

Aku pun mulai membuka akun facebook ku, hingga aku menjalin kembali hubunganku dengan mantanku walaupun sembunyi-sembunyi dari keluarga kami dan membiarkan hubunganku dengan ifan menggantung.

Hingga suatu saat aku bertemu mantan kekasihku sebut saja awal, dia melihat sms aku dengan ifan, awal marah besar dan tanpa sepengatahuanku awal menyimpan nomor ifan dan mereka melakukan pertemuan untuk mengklarifikasi hubungan aku dengan mereka.

Sekarang aku bingung karna awal meninggalkan aku sedangkan aku sedang mengandung anak ifan, sudah menginjak dua bulan, namun ifan pun menghilang.

Haruskah aku menghubungi awal kembali?
tapi apakah awaal akan menerimaku dengan keadaan aku yg sudah tidak suci lagi?

No comments: